As Time Goes By

 

As Time Goes By

by

Han Yoo Ri  (@uwiechan92)

Genre : Romance, Hurt/Sad(sepertinya agak yakin) ,

Rate : PG 16 || Lenght : Oneshoot || Word : 1.473K

Main Cast : Park Jiyeon & Kim Myungsoo

Disclaimer : Inspired by L scandal & Jiyi scandal

This is 100 % fanfiction buatanku, It’s REAL….and MyungYeon is REAL !!!

Please DON’T PLAGIATOR and DON’T Silent Reader

 

NOTE :

Ff ini aku buat karena sedikit sakit hati aku karena banyak MYS yang ga percaya sama L oppa. Semoga setelah baca ini kalian sadar bahwa kalian ga boleh mengkhianati MyungYeon J

OST : As Time Goes By with Lee Hi (Cover)

Happy reading and Comment&Like please

@@@

 

 

*Myungsoo POV

[INFO] APA YANG TERJADI SEBENARNYA DENGAN JIYEON T-ARA?

 

“Akhhhh…..”

 

“Ya Kim Myungsoo ada apa denganmu?” teriak Sunggyu hyung yang memandang aneh dengan tingkah lakuku.

 

“Anniyo hyung, aku hanya sedikit stress” jawabku lemah kembali memandang Galaxy Tab sedang kulihat.

 

“Kau jangan terlalu memikirkan tentang skandalmu itu, Jong Yeop ajhussi sudah menyelasaikan semuanya. Kau cukup bersikap diam dan berhati-hati dengan yeoja-yeoja genit yang siap menerkammu. Arrachi !!” perintah Sunggyu hyung.

 

Aku mengangguk lemah, sekarang yang kupikirkan bukan lagi mengenai imageku. Bukan tentang karir atau hidupku. Diotakku kini hanya dipenuhi oleh Park Jiyeon bahkan artikel yang barusan ku baca justru menambah stressku. Park Jiyeon

 

Yeoja yang sejak 2  tahun lalu menjadi kekasihku itu tak mau mengangkat telepon ataupun membalas smsku. Aishhh dia pasti marah karena skandalku. Siapa yang tidak marah jika foto-foto gila itu tersebar.

[INFO] VISUAL BOYBAND INFINITE L TERTANGKAP KAMERA SEDANG BERKENCAN DENGAN ULZZANG KIM DO YEON

Membaca judul artikel itu saja sudah membuatku sakit, apalagi jika itu Jiyeon yang membaca. Mungkin ia akan langsung menangis. Ia mungkin gadis yang tegar dan kuat dari luar tapi nyatanya ia hanya gadis manja yang selalu merajuk padaku.

 

Aku rindu ketika ia bermanja-manja denganku.

Padahal kami sama-sama di Jepang tapi ia benar-benar tak menghubungiku sama sekali.

Park Jiyeon kau benar-benar membuatku frustasi.

 

*Myungsoo POV end

.

.

@Han Yoo Ri@2013

.

.

 

*Jiyeon POV

[INFO] VISUAL BOYBAND INFINITE L TERTANGKAP KAMERA SEDANG BERKENCAN DENGAN ULZZANG KIM DO HYEON

 

Cih… dia benar-benar berulah.

Kau keterlaluan oppa.

Aku menutup layar laptopku kasar membuat Eunjung eonni memandang aneh kearahku.

 

 

“Ya Jiyi’ah waeyo? Kau bisa merusak laptopmu” teriaknya keras.

 

“Aku sedang malas eon. Aku tidur duluan” jawabku malas.

 

Aku membanting tubuhku kasar dan menarik selimutku. Aku bukanlah gadis yang kuat. Kalian pasti tau apa yang aku lakukan dibalik selimut itu. Ya, tebakan kalian benar.

Park Jiyeon menangis itulah yang terjadi.

 

“Eonni..” teriak Dani dari luar kamar.

 

“Waeyo Dani’ah” ucap Eunjung eonni yang masih terdengar olehku.

 

“Lihat berita ini” ucap Dani sambil menyerahkan Ipadnya yang memajang berita tentang kekasih adik kesayangannya itu.

 

[INFO] VISUAL BOYBAND INFINITE L TERTANGKAP KAMERA SEDANG BERKENCAN DENGAN ULZZANG KIM DO YEON

 

“ Jadi ini masalahnya kenapa tadi ia membanting layar laptop itu” ucap Eunjung eonni pelan menatap sendu kearah  Jiyeon.

 

“Dani’ah… sekarang lebih baik kau ajak yang lain keluar untuk berbelanja. Kita akan kembali ke Korea besok untuk mempersiapkan comeback kita. Aku akan menemani Jiyeon disini” ucap Eunjung eonni lembut.

 

Si magnae Tara N4 itu langsung mengangguk pasti dan bergegas mengajak yang lainnya untuk pergi.

 

Eunjung mulai menghampiri sisi ranjang adik kesayangannya yang seluruh tubuhnya sudah tertutupi oleh selimut.

 

Disibaknya pelan selimut itu, terlihat jelas pemandangan yang memilukan itu. Park Jiyeon gadis yang selalu tersenyum meski dunia membenci dan menghujatnya kini meringkuk dibalik selimut menangisi seorang yang resmi menjadi kekasihnya itu.

 

“Jiyi’ah…” ucap Eunjung eonni pelan.

 

“……”

 

“Kau marah padanya?” tanyanya lagi

 

“……”

 

Aku masih setia menutup rapat mulutku tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan Eunjung eonni.

 

“Kau meragukan cintanya padamukan?” ucap Eunjung eonni telak.

 

Benar, aku memang meragukannya.

Aku memang mulai tak percaya padanya.

 

Entah apa yang membuatku berfikir demikian.

Tapi sekali lagi aku hanya seorang gadis biasa, yang bisa merasakan sakit.

 

Siapa yang hatinya tak terluka ketika melihat kekasih yang PALING IA CINTAI BERJALAN dengan orang lain.

Tolong garis bawahi paling aku cintai.

 

Benar aku terlalu mencintainya makanya luka ini pun terlalu perih untuk kutanggung.

 

“Sepertinya kau benar-benar meragukannya” ucap Eunjung eonni lagi.

 

“….”

 

“Tadi Myungsoo menghubungiku, dia menanyakan keadaanmu. Ia mengkhawatirkanmu Jiyi’ah” ucap Eunjung eonni yang berhasil membuat bulir-bulir krystal dari sudut mataku jatuh lagi.

 

“……”

 

“Selesaikanlah masalah kalian dengan baik Jiyi’ah. Kalian sudah dewasa. Kau ingat bagaimana Myungsoo melindungimu dan tetap setia bersamamu melewati masa-masa pahit skandal kita. Tidak ingatkah kau bagaimana ia membuatmu bangkit dari keterlukaan hatimu dari Hyun Woo” ucap Eunjung eonni.

 

Itu benar…

Semua yang dikatakan Eunjung eonni benar.

 

Kim Myungsoo-lah yang membuat duniaku berwarna lagi pasca skandal yang menimpa Tara.

Dialah yang membuatku melupakan namja yang menyakitiku, Lee Hyun Woo.

Myungsoo oppa yang selalu memberiku semangat bahwa karir kami akan kembali seperti dulu.

 

Ia tak pernah bosan membuat lelucon untukku walaupun lelucon itu tidak lucu sama sekali.

Ia, ia yang membuatku bahagia.

 

 

 

Aku semakin menagis, membayangkan semua ingatan yang memutar paksa kebaikan dan bagaimana Myungsoo oppa selalu berada dibelakngku ketika aku terpuruk. Sedangkan aku? Aku justru menjauhinya dan membuangnya.

 

Terdengar kejam sekali sifatku.

 

Ya Tuhan…. Aku justru membuang kekasihku yang sedang berjuang menghadapi skandalnya.

 

Eunjung eonni meninggalkanku diam dalam isak tangis dan memori-memori yang terus berputar-putar diotakku.

 

Kuambil ponselku dan kutekan nomornya.

 

“…..”

 

“Yoeboseyo?” ucap suara yang tak asing lagi untukku.

 

“…….”

 

“Yeonnie’ah…..” ucapnya lemah.

 

Bagai pukulan untukku, panggilan sayang yang hanya ia berikan padaku kini ia ucapkan terdengar sangat lemah.

 

“Kau marah padaku” tanyanya yang terdengar mulai parau.

 

Apakah ia menangis?

Kenapa suaranya parau?

 

Semua pertanyaan itu berputar-putar diotakku.

 

“Sepertinya kau memang benar-benar marah padaku” ucapnya lemah.

 

“Oppa….” ucapku susah payah.

“Nde…” jawabnya msih dengan suara paraunya.

 

“Mianhae, Mian karena bukannya berada disisimu untuk mendukungmu. Aku justru seperti FANS FANS-mu yang ABABIL yang ikut membencimu dan menjauhimu” ucapku sambil terisak.

 

Aku sudah tak mampu lagi menahan tangisku.

 

“Hm… gwenchana Yeonnie’ah… aku baik-baik saja selama kau masih percaya padaku” ucapnya lemah.

 

“Mianhae oppa sempat meragukanmu” ucapku masih dengan isakan yang semakin keras.

 

*Jiyeon POV End

 

Jiyeon tak tau orang yang kini ada diseberang sambungan telepon itu pun tak kalah keadaannya seperti dirinya. Airmata yang bercucuran deras dari sudut mata tajam itu tak mampu dibendung.

 

Ia memang seorang lelaki yang kuat, tapi ketika dihadapan Park Jiyeon ia hanya namja lemah yang bergantung nafas dan hidup pada gadis itu.

 

“Oppa baik-baik saja Yeonni’ah. Sekalipun semua orang membenci oppa, sekalipun tak ada satu orangpun yang akan menjadi fans oppa lagi. Oppa hanya butuh kau untuk bersama oppa dan menjadi fans oppa” ucap Myungsoo pelan.

 

 

Ucapan lelaki tampan itu tak ayal membuat gadisnya semakin terisak. Gadisnya kini menyadari bahwa betapa bodoh dan egoisnya untuk tidak mempercayai kekasihnya.

 

“Oppa mianhae….” ucap Jiyeon semakin terisak.

 

“Uljima chagiya…. kau membuatku sakit dengan menangis. Aku merasa diriku orang paling brengsek sedunia karena telah membuat bidadariku menangis” ucap Myungsoo lemah.

 

Kini Jiyeon semakin merutiki dirinya, bahkan disaat seperti ini kekasihnya yang sejak beberapa hari yang lalu ia diamkan itu masih memikirkan perasaan dan kondisinya.

 

Sedangkan ia?

Memikirkan sakitnya saja tidak.

 

Ia justru sibuk dengan fantasi-fantasi liarnya tentang perselingkuhan kekasihnya.

Ia benar-benar merutiki kebodohannya.

 

“Oppa, mian” ucapnya pelan.

 

“Nde, aku memafkanmu chagi. Sekarang berhentilah menangis dan dengarkan aku baik – baik” ucap Myungsoo lembut.

 

Kini Jiyeon mulai berangsut dari tubuhnya yang semula dengan posisi tertidur kini berjalan kearah balkon dan menunggu suara atau ucapan selanjutnya dari kekasih yang paling ia cintai itu.

 

“Sebanyak apapun berita buruk yang kau dengar tentangku, kuharap kau menutup telingaku dan menutup matamu. Jangan dengarkan ucapan mereka. Cukup dengarkan aku dan cukup percaya betapa cintanya aku padamu. Jangan pernah ragukan cintaku padamu lagi chagi.” Ucapnya lembut.

 

 

Tubuh Jiyeon bergetar hebat menahan tangisnya yang hampir pecah.

 

Ia begitu picik jika sampai hati memikirkan hal buruk tentang kekasihnya.

 

Ia menyesali itu.

 

Iya menyesal tak percaya kekasihnya sama seperti kekasihnya percaya ketika ia tertimpa skandal.

 

Jiyeon rasanya ingin memutar waktu.

 

Memutar kembali sehingga ia mampu memberikan bahunya untuk meringankan beban kekasihnya.

 

Tapi itu sudah terlambat.

 

Yang kini ia bisa lakukan hanya satu

 

PERCAYA….

MEMPERCAYAI KIM MYUNGSOO…

 

Dan itu akan ia lakukan mulai sekarang, ia takkan pernah lagi meragukan kekasihnya.

 

Ia takkan pernah berfikir buruk lagi tentang kekasihnya.

 

Ia hanya ingin menjadi satu-satunya orang yang memberikan bahunya ketika kekasihnya lelah.

 

Ia hanya ingin menjadi satu-satunya orang yang mendukungnya ketika semua orang menghujatnya.

 

Ia hanya ingin menjadi satu-satunya oorang yang selalu PERCAYA & MENCINTAINYA meski SELURUH DUNIA MEMBENCI KEKASIHNYA.

 

“Oppa, mulai sekarang AKU TAKKAN PERNAH MENDENGARKAN MEREKA. AKU HANYA AKAN PERCAYA PADAMU. PERCAYA BAHWA KAU HANYA MENCINTAIKU. PERCAYA BAHWA KAU TAKKAN MUNGKIN MENGKHIANATIKU. PERCAYA BAHWA KAU SELALU MENCINTAIKU” ucap Jiyeon lemah.

 

“Gomawo Yeonnie’ah… Saranghae” ucap Myungsoo lembut sambil tersenyum kecil.

 

“Nado sarangahae oppa” balas Jiyeon lembut..

 

Cinta itu berarti PERCAYA

Cinta itu berarti PERCAYA

Cinta itu berarti PERCAYA

PERCAYA bahwa kekasihmu itu hanya mencintaimu

Seberapa buruk orang lain mengatakan kekasihmu itu BRENGSEK

Tapi kau harus tetap ada dibelakangnya untuk terus mendukungnya

Mendukungnya hingga kau tak lagi mampu mendukungnya

Itulah cinta

CINTA YANG DIBARENGI DENGAN KEPERCAYAAN

 

-Jiyeon-

-KKEUT-